By:Nurfazri
Dahulu pada era 70-an, banyak perusahaan software maupun hardware yang membuat
System Network Architektur (SNA), yang antara lain IBM, Digital, Sperry, Burough dsb.
Tentunya masing – masing perusahaan tersebut membuat aturan – aturan sendiri yang satu sama
lain tidak sama, misalkan IBM mengembangkan SNA yang hanya memenuhi kebutuhan
komputer – komputer IBM. Dari sini kemudian timbul masalah misalkan jaringan komputer
menggunakan SNA produk IBM ingin dihubungkan dengan SNA produk Digital tentunya tidak
bisa, hal ini disebabkan protokolnya tidak sama. Analoginya, misalkan anda berbicara dengan
bahasa jawa, tentunya akan dimengerti pula orang lain yang juga bisa berbahasa Jawa, misalkan
anda berbicara dengan orang Sunda apakah bahasa anda bisa diterima oleh orang tersebut?
tentunya tidak? Masalah ini bisa diselesaikan jika anda berbicara menggunakan bahasa standar
yang tentunya bisa dimengerti lawan bicara anda.
Menghadapi kenyataan ini, kemudian The International Standard Organization (ISO)
pada sekitar tahun 1980-an, meluncurkan sebuah standar model referensi yang berisi cara kerja
serangkaian protokol SNA. Model referensi ini selanjutnya dinamakan Open System
Interconnection (OSI).
Model Referensi OSI terdiri dari 7 buah bagian (layer), yang masing – masing layer
mempunyai tugas sendiri – sendiri. Dikarenakan OSI terdiri dari 7 macam layer, maka model
referensi OSI seringkali disebut 7 OSI layer.
A.OSI LAYER
(*)OSI layer sendiri merupakan singkatan dari Open System Interconnection .Model ini disebut juga dengan model OSI Layer 7.
(*)OSI adalah sebuah model arsitektural jaringan yang di kembangkan oleh badan international Organization for Standardization (ISO) di Europe pada tahun 1977.
(*)Sebelum Munculnya model referensi OSI,Sistem jaringan komputer sangat tergantung pada vendor pemasok perangkat jaringan yang berbeda-beda.
(*)Osi Layer Model juga dapat dilihat sebagai sebuah model ideal dari koneksi logis yang harus terjadi agar komunikasi data dalam jaringan dapat berlangsung.
Model Standar OSI 7
Urutan Layer Yaitu Dimulai Dari Bawah yaitu layer 1 dan Begitupun Seterus nya.
- Layer 1 -3 adalah Media Layers
- Sedangkan Layer 4 - 7 Adalah Host Layer
FUNGSI SETIAP LAYER Menurut Referensi Yang Saya Dapatkan Dari SINI
- Aplication Layer
: Lapisan ke-7 ini menjelaskan spesifikasi untuk lingkup dimana
aplikasi jaringan berkomunikasi dg layanan jaringan. Menyediakan jasa
untuk aplikasi pengguna. Layer ini bertanggungjawab atas pertukaran
informasi antara program komputer, seperti program e-mail, dan service
lain yang jalan di jaringan, seperti server printer atau aplikasi
komputer lainnya. Berfungsi sebagai antarmuka dengan aplikasi dengan
fungsionalitas jaringan, mengatur bagaimana aplikasi dapat mengakses
jaringan, dan kemudian membuat pesan-pesan kesalahan. Protokol yang
berada dalam lapisan ini adalah HTTP, FTP, SMTP, DNS, TELNET, NFS dan POP3.
- Presentation Layer
: Lapisan ke-6 ini berfungsi untuk mentranslasikan data yang hendak
ditransmisikan oleh aplikasi ke dalam format yang dapat ditransmisikan
melalui jaringan. Protokol yang berada dalam level ini adalah perangkat
lunak redirektor (redirector software), seperti layanan Workstation
(dalam Windows NT) dan juga Network shell (semacam Virtual Network
Computing (VNC) atau Remote Desktop Protocol (RDP)).
- Session layer:
Lapisan ke-5 ini berfungsi untuk mendefinisikan bagaimana koneksi dapat
dibuat, dipelihara, atau dihancurkan. Selain itu, di level ini juga
dilakukan resolusi nama. Protokol yang berada dalam lapisan ini adalah RPC (Remote Procedure Call), dan DSP (AppleTalk Data Stream Protocol).
- Transport layer : Lapisan ke-4 ini berfungsi untuk memecah data ke dalam paket-paket data serta memberikan nomor urut ke paket-paket tersebut sehingga dapat disusun kembali pada sisi tujuan setelah diterima. Selain itu, pada level ini juga membuat sebuah tanda bahwa paket diterima dengan sukses (acknowledgement), dan mentransmisikan ulang terhadp paket-paket yang hilang di tengah jalan. Protokol yang berada dalam lapisan ini adalah UDP, TCP, dan SPX ( Sequence Packet Exchange).
- Network layer : Lapisan ke-3 ini berfungsi untuk mendefinisikan alamat-alamat IP, membuat header untuk paket-paket, dan kemudian melakukan routing melalui internetworking dengan menggunakan router dan switch layer-3. Protokol yang berada dalam lapisan ini adalah DDP (Delivery Datagram Protocol), Net BEUI, ARP, dan RARP (Reverse ARP).
- Data-link layer : Lapisan ke-2 ini berfungsi untuk menentukan bagaimana bit-bit data dikelompokkan menjadi format yang disebut sebagai frame. Selain itu, pada level ini terjadi koreksi kesalahan, flow control, pengalamatan perangkat keras (seperti halnya Media Access Control Address (MAC Address)), dan menetukan bagaimana perangkat-perangkat jaringan seperti hub, bridge, repeater, dan switch layer 2 beroperasi. Spesifikasi IEEE 802, membagi level ini menjadi dua level anak, yaitu lapisan Logical Link Control (LLC) dan lapisan Media Access Control (MAC).
- Physical layer
: Lapisan ke-1 ini berfungsi untuk mendefinisikan media transmisi
jaringan, metode pensinyalan, sinkronisasi bit, arsitektur jaringan
(seperti halnya Ethernet atau Token Ring), topologi jaringan dan
pengabelan. Selain itu, level ini juga mendefinisikan bagaimana Network
Interface Card (NIC) dapat berinteraksi dengan media kabel atau radio.
Protokol yang berada dalam lapisan ini adalah Ethernet, FDDI (Fiber Distributed Data Interface), ISDI, dan ATM.